Hidup Bersama agar Tak Merana

Daerah sebelah Timur sungai Yordan telah dikuasai oleh bangsa Israel. Beberapa suku Israel telah mendapatkan warisan tempat, yaitu suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye (3:12-13). Sekalipun telah mendapat tanah warisan, mereka tidak boleh membiarkan suku-suku Israel yang lain (yang belum mendapat tanah warisan) untuk berjuang sendiri. Mereka harus ikut menyeberangi sungai Yordan dan bersama-sama dengan suku-suku Israel yang belum mendapat tanah warisan merebut daerah di sebelah Barat sungai Yordan, sampai seluruh suku Israel mendapat tanah warisan (3:18-20).

Allah menghendaki agar umat-Nya tidak bersikap egois, melainkan saling mempedulikan dan saling mengasihi terhadap sesama umat Allah. Itulah sebabnya, orang Israel yang membeli tanah milik sesamanya tidak bisa memiliki tanah tersebut secara permanen. Tanah adalah milik turun-temurun untuk kesejahteraan masing-masing keluarga. Tanah yang telah dibeli harus dikembalikan kepada pemilik semula pada Tahun Yobel (Imamat 25:23-28). Allah juga memerintahkan agar sesama orang Israel tidak boleh menarik riba saat memberi pinjaman kepada sesama orang Israel (Imamat 25:36).

Dalam perjanjian Baru, Tuhan Yesus menegaskan agar umat-Nya saling tolong-menolong. Rasul Paulus memberi nasihat dalam Filipi 2:3-8 agar umat Allah saling merendahkan diri dan saling mengutamakan yang lain seperti yang diteladankan oleh Yesus Kristus.

Kiranya setiap orang Kristen di gereja atau lingkungan kita dapat saling membantu. Demikian juga kiranya gereja yang aman dan mapan dapat membantu dan memperhatikan gereja yang mengalami kesusahan atau mengalami penyiksaan. [P]